Mindful, Conscious, and Sustainable Buying



Hi Jelujurian,
Di tengah pandemi COVID-19 ini, masyarakat diimbau untuk kerja, belajar, dan ibadah di rumah. Akibat imbauan ini, ritme aktivitas secara umum menurun dan kebanyakan dari kita mungkin memiliki waktu luang lebih. Bagi sebagian besar orang, waktu luang bisa berarti more social media and more online shopping.
Kita pun tergoda untuk banyak berbelanja for the sake of helping the economy. Apalagi, sebentar lagi bulan Ramadan dan Idul Fitri tiba, yang meskipun ada pandemi melanda gemanya tetap terasa. Kita masih tetap bersemangat untuk menyambut dan merayakan bulan suci ini dengan cara yang sama persis seperti tahun-tahun sebelumnya, tak terkecuali dengan berbelanja produk-produk fashion.
Maka dari itu, di “Buy Month” ini, Jelujur ingin berbagi langkah-langkah menuju perilaku membeli yang lebih berkesadaran dan berkelanjutan:

1. Pastikan kita sudah mengenali personal style dan wardrobe yang sudah kita bangun dengan baik
Hal ini penting, karena tentunya kita tidak mau membeli item yang tidak sesuai dengan diri atau tidak bisa di-mix and match dengan fashion pieces yang sudah kita miliki sebelumnya. Ketidaksesuaian antara item baru dengan kepribadian serta capsule wardrobe yang sudah kita bangun hanya akan membuat item baru tersebut berakhir tidak terpakai. Menginventarisasi fashion pieces yang sudah kita miliki juga bisa membantu, karena banyak sekali kejadian pembelian yang mubazir karena item yang baru dibeli serupa dengan item yang sudah kita miliki. 
Tips: Masih bingung dengan personal style? Kamu bisa mulai dengan color palette sederhana, pilih warna-warna yang kamu sukai dan kamu rasa cocok dengan dirimu, tinggalkan warna yang lain.

2. Buat daftar item-item yang kita butuhkan.
Ingat, bedakan antara keinginan dan kebutuhan. Di sini, inventaris dari fashion pieces yang sudah kita miliki akan sangat membantu, karena kita bisa keep track atas apa yang sudah kita miliki dan apa yang masih kita perlukan. Sebelum memutuskan untuk membeli, kita bisa memikirkan item baru itu berulang kali sambil mengingat-ingat isi lemari pakaian kita. Seringkali, kita justru akan menemukan satu item lama yang dapat “memenuhi” tujuan yang sama dengan item baru yang akan kita beli. Kita jadi menyadari bahwa yang barusan terjadi adalah keinginan belaka, bukan kebutuhan.
Tips: Bagi beberapa orang, menunda pembelian selama beberapa waktu cukup membantu untuk menentukan apakah itu merupakan keinginan atau kebutuhan. So, sleep on it.

3. Pilih “merek kepercayaan”.
Adanya merek kepercayaan bisa mengurangi kemungkinan kita tergoda untuk membeli item yang tidak diperlukan, yang kita temui melalui window shopping atau scrolling media sosial, e-commerce, dan marketplace. Merek kepercayaan juga bisa berarti merek yang kita sukai dan sesuai dengan diri kita, dari segi desain, material, hingga cause atau movement yang didukung oleh merek tersebut.

4. Pikirkan dengan sebaik-baiknya berulang kali sebelum membeli, bisa dengan menanyakan beberapa pertanyaan ke diri sendiri. Here are the questions and why we should ask ourselves about it:
  • Apakah aku benar-benar menyukai item ini? Apakah item ini sesuai dengan personal style dan capsule wardrobe yang aku bangun? Dari segi bahan maupun siluet, apakah item ini cocok dan terlihat bagus di tubuhku? Apakah item ini nyaman dikenakan? Apakah aku merasa percaya diri ketika mengenakan item ini? Apakah item ini akan sering aku kenakan, setidaknya 30 kali?
  • Karena tentunya kita ingin membeli item yang sesuai dengan diri kita, baik secara fisik maupun psikologis. Buy clothes that make you feel good.
  • Apakah item ini timeless? Apakah item ini versatile? Dapat dipasangkan dengan banyak item lain, terutama item-item yang sudah aku punya? Dapat digunakan di banyak kesempatan? Dengan membeli item ini, apakah aku memilih kualitas ketimbang kuantitas?
  • Karena tentunya kita ingin mengenakan barang berkualitas yang tahan lama, selalu terlihat bagus, memudahkan kita dalam berpakaian sehingga kita selalu terlihat chic, put together dan effortless tanpa membuang banyak waktu dan energi untuk memilih pakaian.
  • Apakah aku benar-benar membutuhkan item ini? Atau aku sudah punya item serupa? Apakah item ini sesuai dengan budget yang aku miliki?
  • Karena tentunya kita ingin tetap mindful, conscious, dan sustainable tanpa pembelian-pembelian yang mubazir, hanya membuat kita boros, dan hanya menambah tumpukan pakaian tak terpakai di lemari.
  • Siapa yang akan aku dukung apabila aku membeli item ini? Apakah aku benar-benar ingin mendukung pihak-pihak tersebut? Di mana item ini dibuat? Siapa yang membuat item ini? Apakah item ini merupakan pilihan yang terbaik? Atau ada alternatif lain yang lebih baik?
  • Karena tentunya kita ingin membeli item terbaik yang tidak hanya baik untuk kita, tetapi juga untuk lingkungan, masyarakat, dan pihak terdampak lainnya..


Selesai membeli secara berkesadaran dan berkelanjutan, kita juga harus merawat item-item tersebut dengan baik hingga masa pakainya pun menjadi maksimal. Read more about these topics here:





Posting Komentar

0 Komentar