Buy Month: Threadapeutic



Dalam #beliyanglokal kali ini, tim Jelujur berkesempatan ‘dengar’ cerita dari founder @threadapeutic , Hana. Threadapeutic adalah merek fesyen lokal yang memproduksi tas, baju, hingga perlengkapan interior dari limbah kain.
———
Q : Boleh dong ceritain kisah di balik merek Threadapeutic?

A : Saya sudah jatuh cinta dengan kain sejak kecil, ibu saya adalah pembuat gaun pengantin. Pas lihat banyak kain yang terbuang tuh rasanya sedih banget tapi saat itu saya gak tahu apa yang harus dilakukan hingga akhirnya saya belajar tentang teknik yang digunakan untuk upcycle sisa bahan untuk menambah nilai barang supaya kain tidak terbuang sia-sia.


Q : Kenapa memilih sisa kain sebagai bahan utama produk? Demi keberlanjutan kah?

A : Di 2014 saya pernah bekerja freelance sebagai liaison officer untuk sebuah acara fashion week, disana saya melihat limbah kain yang berlimpah. Kemudian di tahun 2015 saya berkesempatan terlibat untuk membuat tas souvenir dari sisa bahan tersebut yang akhirnya menjadi kesempatan untuk saya benar-benar eksplor dan belajar. Saat itu saya belum paham apa itu keberlanjutan. Dari situ ada permintaan produk-produk upcycled dan kami coba untuk memenuhi permintaan itu. Melalui pengalaman kami selama bertahun-tahun bekerja dengan limbah kain dan menghadiri seminar, akhirnya kami belajar tentang apa itu keberlanjutan. Kita mungkin sering mendengar tentang keberlanjutan tapi harus kita akui bahwa kita gak bisa hanya menjalani prakteknya aja, butuh jalan yang panjang untuk benar-benar memahaminya.



Q : Gimana tanggapan dari masyarakat selama ini terhadap produk Threadapeutic yang mendorong adanya nilai keberlanjutan?

A : Responnya cukup menjanjikan sejak awal kami memulai, tapi momentumnya mulai meningkat dalam dua tahun terakhir. Kunci utama pemasaran kami adalah kejujuran dan membangun kesadaran yang terus-menerus kepada publik.



Q : Apa dengan mengangkat nilai keberlanjutan dalam merek menjadi nilai tambah dalam hal strategi pemasaran?

A : Ya, tapi dalam kasus kami sebenernya itu hanya poin bonus. Sebagian besar pelanggan kami bukan pembeli yang sadar akan keberlanjutan. Mereka akan melihat nilai estetika produk kita dulu, bagaimana desainnya, tekstur dan tampilan. Keberlanjutan hanya nilai tambah bagi mereka.


Q : Pernah gak sih ada yang menentang produk karena menggunakan sisa bahan kain sebagai bahan baku?

A : Gak, bahkan ini diterima dengan baik karena produk kami dianggap memberikan solusi terhadap limbah industri fesyen lokal. Produk yang terbuang bisa dijadikan bahan baku selama kita bersedia bekerja keras untuk memilahnya dan menggunakannya kembali secara bertanggung jawab.


Q : Ohya, selain fesyen kalian sekarang juga mulai merambah ke interior yah? Boleh diceritain?

A : Sebenernya dari akhir tahun 2015 sudah ada produk interior berupa tapestry dan menyusul table runners dan cushion covers, cuma belum rutin produksi. Baru sampai tahun lalu tapestry kami terpilih oleh Bekraf dan HDII untuk ikut dalam exhibition di Maison & Objet Paris, September 2019. Project interior awal tahun ini berupa carpet dan wall panels. Semua ini hanya untuk mencari peluang-peluang dimana kain upcycle sejenis kita bisa dipraktekan dalam bidang selain fesyen. Demi membangun circular economy yang lebih luas.

Posting Komentar

0 Komentar