Asumsi Minimal Tepat Guna

Setelah beberapa kali mengupayakan, pada akhirnya, kami memperoleh buku Marie Kondo The
Life-Changing Magic of Tidying Up (2016) di Perpustakaan Ganesa (Sukoharjo).

Nama Kondo pernah beberapa kali terlintas di internet ketika sedang berselancar. Kesimpulan sementara:
Beliau merupakan pakar beres-beres rumah dan melipat pakaian. Sengaja tidak kami ulik banyak-banyak
perihal metode yang beliau ciptakan, supaya, suatu saat nanti, tercipta rasa penasaran sama bukunya.

Image for post

Gambar 1 Ilustrasi @poptomatik berjudul “Membela Membeli (Discount is Ok, Not Buying Should be Cheaper)” (2019)


Rabu kemarin (24/2), buku bikinan emak-emak asal Jepang ini lunas kami baca. Di sepertiga pertama buku,
kami berasumsi, bawasannya beliau merupakan seorang penyendiri yang perfeksionis, yang gelisah
dengan rumah yang berantakan.
 
Di bagian itu, seolah-olah Bu Kondo sedang mentransfer ketidaknyamannya dalam melihat rumah yang
berantakan. Enerji “negatif” itu dijabarkan lebih dari seratus halaman, dan membuat si pembaca gelisah
pengen segera beres-beres ruangan. Seriusan.

Dalam upaya merapikan tempat tinggal, Bu Kondo menjelaskan ada beberapa tahap. Tahap pertama adalah
membuang. Buat kami, kajian ini cukup unik dan mengesankan. Apalagi ketika menyimak testimoni para
klien “konsultasi berbenah” Bu Kondo yang merasa puas dan lega setelah membuang barang-barang milik
mereka dengan kesadaran penuh. Bahkan, ada sepasang klien beliau yang berhasil membuang 200 kantong
berisi barang buangan. Jos!
 
Parameter untuk menentukan suatu barang layak untuk disimpan atawa dibuangpun juga tak kalah elok:
Apakah benda itu memberimu kebahagiaan?

 

 Image for post


Gambar 2 
Buku Marie Kondo — Life-Changing Magic of Tidying Up (2016)


Beberapa kutipan tentang urusan buang-membuang yang cukup mencuri perhatian, diantaranya:
 
“Jika Anda membelinya karena tampak bagus di toko, pakaian itu telah memenuhi fungsinya, yakni
membangkitkan kegembiraan di hati Anda ketika membelinya..”
 
“..Anda tersadar, ketika mencobanya di rumah, bahwa baju itu tidak cocok untuk Anda?.. Pakaian
tersebut telah menjalankan satu lagi fungsi penting — mengajarkan mana yang tidak cocok untuk Anda..
‘Terima kasih sudah memberiku kegembiraan sewaktu aku membelimu,’.. ‘Terima kasih sudah mengajariku
mana yang tidak cocok untukku,’ kemudian mengikhlaskannya.”

 

“Agar bisa sepenuh hati mensyukuri hal-hal yang paling penting bagi Anda, pertama-tama Anda harus
membuang barang-barang yang sudah tidak bermanfaat.”
 
“Mengikhlaskan justru lebih penting daripada menambah.”
 
“Pertanyaan mengenai apa yang ingin Anda miliki sejatinya adalah pertanyaan mengenai
seperti apa Anda ingin menjalani hidup.”
 
 
Bagi kami, ada tiga irisan menarik dari buku ini. Yang pertama adalah irisan dengan gagasan minimalisme:
decluttering less is more.



Gambar 3 Daftar putar kecil video tentang minimalisme, yang kebetulan sempat kami susun 3 tahun lalu (februari 2018)


Yang kedua adalah keutamaan menyentuh dan berinteraksi dengan barang-barang yang kita miliki. Hal ini
punya kesamaan dengan salah satu gagasan dalam ilmu pijat-memijat yang sempat kami baca dari
Majalah Intisari edisi khusu Mind Body and Soul (2006): Menyentuh itu menyehatkan, menyentuh itu
mengalirkan enerji.
 
Ketiga, Kondo mencoba meniupkan nyawa pada tempat tinggal dan benda-benda yang ia punyai. Hal ini
agak sama dengan pernyataan Heri Dono (seniman bertaraf Internasional) yang sempat kami simak
ceramahnya di internet.
 
Dalam bukunya, Kondo seringkali menyarankan supaya tidak lupa menyampaikan terimakasih
pada benda-benda yang ia miliki, karena telah bekerja keras dalam membantu dan memudahkan
kehidupan. Kondo juga memilih diksi “membebaskan barang yang sudah tidak menimbulkan
kegembiraan” daripada menggunakan diksi “membuang barang yang sudah tidak terpakai”.
 

 

 
Bagi kami, buku ini menarik untuk dibaca. Menawarkan beberapa sudut pandang yang mungkin asing,
enak dan menggugah. Menggugah. Terkhusus bagi manusia-manusia yang gemar belanja..
Khu.. khu.. khu..
 
Karanganyar, 25 & 26 Februari 2021

 




Posting Komentar

0 Komentar